Rabu, 03 April 2013

SAMPAPH



Mata Kuliah                : Komunitas
Dosen Pengampuh      : Marhama SKM.,M.Kes.,MM.
(SAMPAH)
 






DISUSUN OLEH:
                                                Nama :  Ridwan Haerun
                                       NIM  :  11104
Kelas :  2 B            


AKADEMI KEPERWATAN MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kesehatan Lingkungan (Sampah).”
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, khususnya dari dosen pengampuh mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Demi kesempurnaan makalah ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Amin

Makassar, 25 Maret  2013


Penulis


I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. I
DAFTAR ISI............................................................................................................ II
BAB  I  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang......................................................................................   1
B.       Rumuasan Masalah...............................................................................   1
C.       Tujuan Penulisan...................................................................................   2
D.      Manfaat.................................................................................................   2
BAB  II PEMBAHASAN
A.      Sampah dan Pengelolaannya................................................................   3
B.       Sampah dan Pengolahannya.................................................................   5
C.       Dampak negatif sampah.......................................................................   6
BAB III       PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................   11
B.     Saran......................................................................................................   11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................   III






II
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Lingkungan merupakan pusat kreativitas, budaya, perjuangan keras manusia, dan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk.
 Kesehatan lingkungan merupakan hubungan timbal balik  antara manusia dan lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah(sampah). Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar. Manusia memang dianugerahi panca indera yang membantunya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun, saat ini kesadaran manusia untuk menjaga kesehatan lingkungan masih sangat kurang.
            Atas dasar tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai Sampah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah (megelola sampah)?
2.      Bagaiamana cara pengolahan sampah?
3.      Apa dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh sampah?
1
C.     Tujuan
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
2.      Untuk mengetahui cara pengelolaan dan pengolahan sampah.
3.      Untuk mengetahui dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan.
D.    Manfaat
1.      Bagi mahasiswa
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat membuang sampah pada tempatnya dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai bahaya sampah bagi kesehatan.
2.      Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengelola dan mengolah sampah dengan metode yang tepat agar tercipta lingkungan yang indah dan sehat. 










2
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sampah dan Pengelolaannya
            Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang sejalan dengan peningkatan penduduk dan gaya hidup manusia yang semakin instan. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, dan pembuangan dari material sampah. Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Cara mengatasi sampah yang selama ini dikenal adalah program 5R, yaitu reduce, reuse, recycle, replace, dan rethink. Reduce adalah mengurangi volume sampah, reuse adalah menggunakan atau mendaur ulang sampah untuk dijadikan barang baru, replace adalah mulai mengganti barang sekali pakai dengan barang yang dapat didaur ulang, sedangkan rethink adalah memikirkan kembali keputusan dalam membeli atau menggunakan barang.
Untuk menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah, dapat dimulai dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.         Mengurangi penggunaan kantong plastik. Jika individu hendak membeli sesuatu di warung atau toko, sebaiknya membawa kantong plastik atau tas belanja dari rumah. Jika telah selesai, kantong tersebut dapat disimpan untuk digunakan kembali saat belanja selanjutnya.


3
2.         Menyediakan dua tempat sampah, yaitu untuk bahan yang dapat diurai (organik) dan bahan yang tidak dapat diurai (non-organik). Jadi, dedaunan dan kulit buah dimasukkan dalam tempat sampah organik, sedangkan plastik, kaleng, dan kertas dimasukkan dalam tempat sampah non-organik. Sampah yang tidak terurai selanjutnya dapat  didaur ulang.
3.         Memanfatkan barang bekas semaksimal mungkin. Pemanfaatan tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya,  kaleng susu digunakan untuk menyimpan gula atau bahan makanan lain, pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
4.         Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda. Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi tempat pembuangan akhir, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
Pengelolaan sampah yang baik dan benar akan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:
1.      Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan.
2.      Dapat mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh sampah.
3.      Tidak memerlukan tempat pembuangan akhir yang luas.
4.      Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.



4
B.     Sampah dan Pengolahannya
       Mengolah sampah dengan cara yang baik dapat benar dapat mengurangi risiko timbulnya berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan dari sampah. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk melakukan menajemen  sampah adalah sebagai berikut:
1.      Sampah menjadi kompos
Sampah biologis, basah, atau organik dapat dijadikan kompos dengan cara menimbun sampah tersebut di dalam tanah untuk jangka waktu tertentu hingga membusuk.
2.      Pangan dan makanan  ternak
Sampah yang berupa buah-buahan dan sayuran yang belum sepenuhnya rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang dikembangbiakkan. Biasanya sampah buah dan sayuran banyak dijumpai di pasar tradisional yang berserakan dimana-mana.
3.      Landfill
Jenis pengolahan ini adalah yang paling mudah hanya membuang dan menumpuk sampah di tanah yang rendah pada areal terbuka. Metode ini sangat membantu estetika lingkungan.
4.      Sanitary Landfill
Metode ini mirip dengan landfill namun, sampah tersebut ditutup dan diuruk tanah. Cara ini biasanya menggunakan alat-alat berat yang berharga dan mahal.
5.      Pulverisation
Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke laut lepas setelah dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil.
6.      Incineration/incinerator
Metode incinerationn adalah pembakaran sampah, baik dengan cara yang sederhana maupun dengan cara modern secara massal. Teknologi memungkinkan hasil energi pembakaran diubah menjadi energi listrik.




5
C.     Dampak Negatif Sampah
Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan sangat besar. Pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih tingkatkan. Namun, seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.
1.      Dampak sampah bagi kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang, seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) potensi bahaya kesehatan yang dapat dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a.       Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
b.      Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
c.       Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (Taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
6
d.      Sampah beracun ; telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat menkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa. Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulatur.
2.      Dampak sampah terhadap lingkungan
a.       Pencemaran udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti, pemukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sanagt potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama kabiat bercecernya air lindi dari bak kendaraan . Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
b.      Pencemaran air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan
7
lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahann berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula, sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.
c.       Pencemaran tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik, misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
d.      Gangguan estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk, sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Di TPA ceceran sampah terutama yang berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut . Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya.

8
Lokasi TPA umumnya disominasi oleh ceceran sampah yang kurang baik, aktivitas pemulung, maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi/tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
e.       Kemacetan lalu lintas
Lokasi penempatan sarana dan prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan dengan sumber potensial, seperti pasar, toko, dan lain-lain, serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas. Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu, seperti transfer station atau TPA berpotensi menajdi gerakan kendaraan berat yang dapat menggangu pengguna lalu lintas lain.
3.      Dampak sampah terhadap keadaan sosial dan ekonomi
a.       Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena samaph bertebaran di mana-mana.
b.      Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
c.       Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adala meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung ( tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas)
9
d.      Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas umum.
e.       Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memedai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuanng sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki(Gilbert dkk : 1996)















10
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik, menyediakan dua tempat sampah(untuk sampah organik dan anorganik), memanfaatkan barang bekas semaksimal mungkin, dan sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi di buang di TPA.
2.      Beberapa teknik yang digunakan untuk mengolah sampah adalah megolah sampah menjadi kompos, sampah pangan digunakan untuk makanan  ternak, landfill, sanitary landfill, pulverisation, dan incineration/incinerator.
3.      Secara umum, sampah dapat menimbulkan gangguan dari berbagai aspek, seperti aspek kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
B.     Saran
1.      Bagi Mahasiswa
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih, karena lingkungan juga dapat mempengaruhi kesehatan.
2.      Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat melakukan cara mengelola dan mengolah sampah dengan baik dan benar.

11
3.      Bagi Pemerintah
Diharapkan pemerintah memberikan sanksi kepada pihak-pihak pencemar, yang mana pencemar tersebut harus membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan.

















12
DAFTAR PUSTAKA
Psychologymania. Dampak Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan (Online),                       diakses tgl. 26 Maret 2013














                                                                                                                                             


III