Mata Kuliah : Komunitas
Dosen Pengampuh : Marhama SKM.,M.Kes.,MM.
(SAMPAH)
DISUSUN
OLEH:
Nama :
Ridwan Haerun
NIM : 11104
Kelas : 2 B
AKADEMI KEPERWATAN MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil Alamin, penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesehatan Lingkungan (Sampah).”
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak, khususnya dari dosen pengampuh mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Demi
kesempurnaan makalah ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Amin
Makassar, 25 Maret 2013
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
I
DAFTAR ISI............................................................................................................
II
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................... 1
B.
Rumuasan Masalah............................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan................................................................................... 2
D.
Manfaat................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Sampah dan
Pengelolaannya................................................................ 3
B.
Sampah dan
Pengolahannya................................................................. 5
C.
Dampak negatif
sampah....................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................ 11
B.
Saran...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. III
II
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lingkungan merupakan pusat
kreativitas, budaya, perjuangan keras manusia, dan
faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah
satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk.
Kesehatan lingkungan
merupakan hubungan timbal balik antara
manusia dan lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan
rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar
bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah(sampah). Hal ini berakibat pada kehidupan
manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan
terutama pada lingkungan sekitar. Manusia memang dianugerahi panca indera yang
membantunya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun, saat ini
kesadaran manusia untuk menjaga
kesehatan lingkungan masih sangat kurang.
Atas
dasar tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai Sampah.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara
menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah (megelola sampah)?
2. Bagaiamana
cara pengolahan sampah?
3. Apa
dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh sampah?
1
C.
Tujuan
1.
Untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
2.
Untuk
mengetahui cara pengelolaan dan pengolahan sampah.
3.
Untuk mengetahui dampak sampah
terhadap lingkungan
dan kesehatan.
D.
Manfaat
1.
Bagi mahasiswa
Setelah membaca
makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat membuang sampah pada tempatnya dan
mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai bahaya sampah bagi kesehatan.
2.
Bagi masyarakat
Diharapkan
masyarakat dapat mengelola
dan mengolah sampah dengan metode yang tepat agar tercipta lingkungan
yang indah dan sehat.
2
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sampah
dan Pengelolaannya
Sampah merupakan
konsekuensi dari adanya aktivitas manusia
yang sejalan
dengan peningkatan penduduk dan gaya hidup manusia
yang semakin instan. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur
ulang, dan pembuangan dari material sampah. Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai
tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti
filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin
sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya
akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga
semakin sedikit.
Cara mengatasi sampah yang selama
ini dikenal adalah program 5R,
yaitu
reduce, reuse, recycle, replace, dan rethink. Reduce adalah mengurangi volume sampah,
reuse adalah menggunakan atau mendaur
ulang sampah untuk dijadikan barang baru, replace adalah mulai mengganti barang sekali
pakai dengan barang yang dapat didaur ulang, sedangkan rethink
adalah memikirkan
kembali keputusan dalam membeli atau menggunakan barang.
Untuk
menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah, dapat dimulai dengan melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengurangi penggunaan kantong plastik. Jika individu hendak
membeli sesuatu di warung atau toko, sebaiknya membawa kantong plastik atau tas
belanja dari rumah. Jika telah selesai, kantong tersebut dapat disimpan untuk
digunakan kembali saat belanja selanjutnya.
3
2.
Menyediakan dua tempat sampah, yaitu untuk bahan yang dapat
diurai (organik) dan bahan yang tidak dapat diurai (non-organik). Jadi,
dedaunan dan kulit buah dimasukkan dalam tempat sampah organik, sedangkan
plastik, kaleng, dan kertas dimasukkan dalam tempat sampah non-organik. Sampah
yang tidak terurai selanjutnya dapat didaur ulang.
3.
Memanfatkan barang bekas semaksimal mungkin. Pemanfaatan
tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan
kembali secara langsung, misalnya,
kaleng susu digunakan untuk menyimpan gula atau bahan makanan lain, pembuatan kerajinan yang berbahan
baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali
secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik,
kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
4.
Tempat
Pembuangan Sampah Akhir
Sisa
sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis jumlahnya mencapai ± 10%,
harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia,
pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda. Dengan pengelolaan
sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan
lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya
pengangkutan sampah, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi tempat
pembuangan akhir, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi
oleh banyak pemerintah daerah.
Pengelolaan sampah yang baik dan
benar akan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:
1. Menjaga keindahan, kebersihan dan
estetika lingkungan.
2. Dapat mencegah penyakit yang
ditimbulkan oleh sampah.
3. Tidak memerlukan tempat pembuangan
akhir yang luas.
4. Mengurangi beban Pemda dalam
mengelola sampah.
4
B. Sampah dan
Pengolahannya
Mengolah
sampah dengan cara yang baik dapat benar dapat mengurangi risiko timbulnya
berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan dari sampah. Adapun teknik yang dapat
digunakan untuk melakukan menajemen
sampah adalah sebagai berikut:
1.
Sampah menjadi kompos
Sampah biologis, basah, atau organik dapat dijadikan kompos
dengan cara menimbun sampah tersebut di dalam tanah untuk jangka waktu tertentu
hingga membusuk.
2.
Pangan dan makanan
ternak
Sampah yang berupa buah-buahan dan sayuran yang belum
sepenuhnya rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang
dikembangbiakkan. Biasanya sampah buah dan sayuran banyak dijumpai di pasar
tradisional yang berserakan dimana-mana.
3.
Landfill
Jenis pengolahan ini adalah yang paling mudah hanya membuang
dan menumpuk sampah di tanah yang rendah pada areal terbuka. Metode ini sangat
membantu estetika lingkungan.
4.
Sanitary Landfill
Metode ini mirip dengan landfill namun, sampah tersebut
ditutup dan diuruk tanah. Cara ini biasanya menggunakan alat-alat berat yang
berharga dan mahal.
5.
Pulverisation
Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke
laut lepas setelah dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil.
6.
Incineration/incinerator
Metode incinerationn adalah pembakaran sampah, baik dengan
cara yang sederhana maupun dengan cara modern secara massal. Teknologi
memungkinkan hasil energi pembakaran diubah menjadi energi listrik.
5
C.
Dampak
Negatif Sampah
Dampak sampah bagi manusia dan
lingkungan sangat besar. Pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun
rumah tangga sangat merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas
kehidupan dapat lebih tingkatkan. Namun, seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan
dampak negatif yang tidak sedikit.
1. Dampak sampah bagi kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang
kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang
cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang, seperti lalat
dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48)
potensi bahaya kesehatan yang dapat dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a. Penyakit diare, kolera, tifus
menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan
yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit demam berdarah
dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.
b. Penyakit jamur dapat juga menyebar
(misalnya jamur kulit)
c. Penyakit yang dapat menyebar melalui
rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan
oleh cacing pita (Taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan
binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
6
d. Sampah beracun ; telah dilaporkan
bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat menkonsumsi ikan yang
telah terkontaminasi oleh raksa. Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke
laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulatur.
2. Dampak sampah terhadap lingkungan
a. Pencemaran udara
Sampah yang menumpuk dan tidak
segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk
bagi daerah sensitif sekitarnya seperti, pemukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan
lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi
pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga
menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sanagt potensial
menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak
tertutup dengan baik juga sangat berpotensi menimbulkan masalah bau di
sepanjang jalur yang dilalui, terutama kabiat bercecernya air lindi dari bak
kendaraan . Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung
dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan
lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara,
mendorong terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap
kesehatan manusia di sekitarnya.
b. Pencemaran air
Prasarana dan sarana pengumpulan
yang terbuka sangat potensial menghasilkan
7
lindi terutama pada saat turun
hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan
terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahann berskala besar menampung sampah
dalam jumlah yang cukup besar pula, sehingga potensi lindi yang dihasilkan di
instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di
sekitarnya.
c. Pencemaran tanah
Pembuangan sampah yang tidak
dilakukan dengan baik, misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan
secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat
tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya
(B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai
sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan
setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan
sekitarnya.
d. Gangguan estetika
Lahan yang terisi sampah secara
terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk, sehingga
mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Di TPA ceceran sampah terutama
yang berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan
pengangkut . Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah
dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya.
8
Lokasi TPA umumnya disominasi oleh
ceceran sampah yang kurang baik, aktivitas pemulung, maupun tiupan angin pada
lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak
menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi/tinggal berdekatan dengan lokasi
tersebut.
e. Kemacetan lalu lintas
Lokasi penempatan sarana dan
prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan dengan sumber potensial,
seperti pasar, toko, dan lain-lain, serta kegiatan bongkar muat sampah
berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas. Arus lalu lintas
angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu, seperti transfer station atau
TPA berpotensi menajdi gerakan kendaraan berat yang dapat menggangu pengguna lalu
lintas lain.
3. Dampak sampah terhadap keadaan
sosial dan ekonomi
a. Pengelolaan sampah yang kurang baik
akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak
sedap dan pemandangan yang buruk karena samaph bertebaran di mana-mana.
b. Memberikan dampak negatif terhadap
kepariwisataan.
c. Pengelolaan sampah yang tidak
memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini
adala meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan
pembiayaan secara tidak langsung ( tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas)
9
d. Pembuangan sampah padat ke badan air
dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas umum.
e. Infrastruktur lain dapat juga
dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memedai, seperti tingginya biaya
yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah kurang
atau tidak efisien, orang akan cenderung membuanng sampahnya di jalan. Hal ini
mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki(Gilbert dkk
: 1996)
10
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengelolaan
sampah dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik, menyediakan
dua tempat sampah(untuk sampah organik dan anorganik), memanfaatkan barang
bekas semaksimal mungkin, dan sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi
di buang di TPA.
2.
Beberapa teknik yang digunakan untuk mengolah sampah adalah megolah
sampah menjadi kompos, sampah pangan digunakan untuk makanan ternak, landfill, sanitary landfill,
pulverisation, dan incineration/incinerator.
3. Secara
umum, sampah dapat menimbulkan gangguan dari berbagai aspek, seperti aspek
kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
B.
Saran
1. Bagi
Mahasiswa
Setelah membaca makalah
ini, diharapkan mahasiswa dapat mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai
pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih, karena lingkungan juga dapat
mempengaruhi kesehatan.
2.
Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat
melakukan cara mengelola dan mengolah sampah dengan baik dan benar.
11
3.
Bagi Pemerintah
Diharapkan pemerintah
memberikan sanksi kepada pihak-pihak pencemar, yang mana pencemar
tersebut harus membayar dampak akibatnya ke lingkungan.
Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil
sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Psychologymania. Dampak Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan
(Online),
diakses tgl. 26 Maret 2013
III